Istimewa |
KANALBATAM.COM | BATAM - Anggota DPD RI Perwakilan Kepulauan Riau, Dr. Richard Pasaribu mensosialisasikan empat pilar kebangsaan kepada pemuda Kristen Kepri yang tergabung dalam Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) di Batam pada Sabtu (4/5/2024).
Richard mengatakan, tujuan pelaksanaan sosialisasi ini adalah untuk menggali nilai-nilai yang terkandung dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Diharapkan masyarakat dapat memahami secara utuh, menyeluruh dan berkelanjutan.
"Kegiatan ini nantinya diharapkan bisa menjadi dasar dalam mewujudkan visi dan misi Indonesia ke depan lebih maju dan bermartabat," ungkap Richard.
Richard Pasaribu juga menekankan pentingnya peran kaum muda dalam memperkuat toleransi. Beliau menyampaikan bahwa kalangan generasi muda ada fenomena radikalisme, ekstremisme.
“Dari fenomena ini, GAMKI dan organisasi kepemudaan yang lain dapat mempunyai peran dalam mempromosikan kerukunan beragama, melalui pendekatan yang inklusif untuk mengedepankan kesamaan antar agama dipandang lebih penting daripada perbedaan,” ujarnya.
Dalam penyampaiannya Richard Pasaribu juga mengharapkan pemerintah agar segera merealisasikan pembangunan pelabuhan besar Di Batam.
“Pemerintah harus menyadari bahwa sebagai penyokong perekonomian Kota Batam, pembangunan infrastruktur dan suprastruktur Pelabuhan Batam harus menjadi prioritas. Batam harus mengambil potensi international transhipment port yang saat ini masih didominasi oleh pelabuhan di Singapura, Busan, Tanjung Pelepas, dan Port Klang,” katanya.
Jika pelabuhan skala besar dikembangkan di Batam, maka devisa dan perekonomian Batam khususnya dan Indonesia secara umum juga akan melonjak. Kawasan Industri yang ada di Batam juga harapannya dapat berkembang dengan terbukanya pintu-pintu perdagangan dunia secara langsung.
“Dengan adanya pelabuhan besar di Batam dipercaya dapat menurunkan biaya logistik Indonesia yang masih cukup mahal. Dimana saat ini biaya logistik masih 23 persen dari Produk Domestik Bruto (DPB), sementara negara lain rata-rata hanya 13 persen,” pungkasnya.
Sementara Ketua Umum DPP GAMKI, Sahat Marthin Sinurat dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa bangsa Indonesia memiliki tantangan besar seiring dengan derasnya informasi publik di era digital saat ini.
“Tatangan utama generasi muda dalam perkembangan digital adalah untuk tidak hanyut dan menjadi korban dari sisi negatif kemajuan teknologi. Selain itu, pemuda berperan penting sebagai subjek pembangunan dan menjadi agen perubahan untuk lingkungannya, melalui partisipasi aktif pemuda dalam kegiatan sosial-kemasyarakatan,” tutupnya. (*)
Richard mengatakan, tujuan pelaksanaan sosialisasi ini adalah untuk menggali nilai-nilai yang terkandung dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Diharapkan masyarakat dapat memahami secara utuh, menyeluruh dan berkelanjutan.
"Kegiatan ini nantinya diharapkan bisa menjadi dasar dalam mewujudkan visi dan misi Indonesia ke depan lebih maju dan bermartabat," ungkap Richard.
Richard Pasaribu juga menekankan pentingnya peran kaum muda dalam memperkuat toleransi. Beliau menyampaikan bahwa kalangan generasi muda ada fenomena radikalisme, ekstremisme.
“Dari fenomena ini, GAMKI dan organisasi kepemudaan yang lain dapat mempunyai peran dalam mempromosikan kerukunan beragama, melalui pendekatan yang inklusif untuk mengedepankan kesamaan antar agama dipandang lebih penting daripada perbedaan,” ujarnya.
Dalam penyampaiannya Richard Pasaribu juga mengharapkan pemerintah agar segera merealisasikan pembangunan pelabuhan besar Di Batam.
“Pemerintah harus menyadari bahwa sebagai penyokong perekonomian Kota Batam, pembangunan infrastruktur dan suprastruktur Pelabuhan Batam harus menjadi prioritas. Batam harus mengambil potensi international transhipment port yang saat ini masih didominasi oleh pelabuhan di Singapura, Busan, Tanjung Pelepas, dan Port Klang,” katanya.
Jika pelabuhan skala besar dikembangkan di Batam, maka devisa dan perekonomian Batam khususnya dan Indonesia secara umum juga akan melonjak. Kawasan Industri yang ada di Batam juga harapannya dapat berkembang dengan terbukanya pintu-pintu perdagangan dunia secara langsung.
“Dengan adanya pelabuhan besar di Batam dipercaya dapat menurunkan biaya logistik Indonesia yang masih cukup mahal. Dimana saat ini biaya logistik masih 23 persen dari Produk Domestik Bruto (DPB), sementara negara lain rata-rata hanya 13 persen,” pungkasnya.
Sementara Ketua Umum DPP GAMKI, Sahat Marthin Sinurat dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa bangsa Indonesia memiliki tantangan besar seiring dengan derasnya informasi publik di era digital saat ini.
“Tatangan utama generasi muda dalam perkembangan digital adalah untuk tidak hanyut dan menjadi korban dari sisi negatif kemajuan teknologi. Selain itu, pemuda berperan penting sebagai subjek pembangunan dan menjadi agen perubahan untuk lingkungannya, melalui partisipasi aktif pemuda dalam kegiatan sosial-kemasyarakatan,” tutupnya. (*)